Harapan Gubernur Bali: Filosofi Tri Hita Karana Masuk dalam Konsep Pertemuan IMF-World Bank

Nurul Hikmah, Jurnalis
Jum'at 06 Juli 2018 20:08 WIB
Gubernur Bali (Foto: Nurul/Okezone)
Share :

Menurutnya dengan menerapkan falsafah tersebut diharapkan dapat menggantikan pandangan hidup modern yang lebih mengedepankan individualisme dan materialisme. Membudayakan Tri Hita Karana akan dapat memupus pandangan yang mendorong konsumerisme, pertikaian dan gejolak.

“Saya rasa hal ini sangat bagus di adopsi oleh Negara-negara didunia yang saat ini masih memiliki gejolak maupun pertikaian”, pungkasnya.

Menanggapi hal tersebut, Presiden World Bank Group Jim Young Kim menyampaikan terima kasih atas perkenalan konsep Tri Hita Karana tersebut. Menurutnya konsep ini sangat mengedepankan pentingnya toleransi untuk mewujudkan masyarakat yang harmonis di tengah Negara yang damai.

“Saya melihat Indonesia merupakan Negara yang memiliki toleransi sangat tinggi, dimana berbagai agama dan keyakinan bisa hidup berdampingan didalamnya. Saya sangat kagum melihat hal ini”, ujarnya.

 

Namun, dari seluruh konsep Tri Hita Karana tersebut, Presiden Kim melihat bahwa konsep hubungan manusia dengan lingkungan, saat ini menjadi ancaman untuk generasi penerus bangsa Indonesia. Salah satu contohnya adalah kondisi sampah yang belum tertangani dengan maksimal, seperti tempat yang Ia tinjau bersama rombongan adalah Hutan Mangrove yang terletak di daerah Suwung. Menurutnya, kondisi hutan dengan sampah plastic dimana-mana yang merupakan bawaan dari laut, cukup memprihatinkan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya