Untuk LRT sendiri, ia menjelaskan menggunakan produk sarana kereta api berpenggerak yang cukup rumit dalam sistem pengendaliannya.
"Sama dengan kereta listrik (EMU) maupun kereta listrik dan lokomotif," katanya.
Kerumitan pembuatan LRT, lanjut dia, cukup signifikan dibanding dengan kereta listrik biasa, termasuk pemasangan komponen dan elektroniknya yang jauh lebih kompleks.
Dihubungi terpisah, Pakar Transportasi Universitas Gadjah Mada Danang Parikesit menilai, kemampuan jasa konstruksi Indonesia untuk membangun jalan rel sudah sangat baik.