10 Lahan Persawahan Paling Indah di Dunia

Koran SINDO, Jurnalis
Jum'at 20 Juli 2018 11:24 WIB
10 Lahan Sawah Terindah di Dunia (Foto: Koran Sindo)
Share :

JAKARTA - Lahan pertanian membentuk terasering (bertingkat) jamak ditemukan di masyarakat agraris dunia tak terkecuali di Indonesia. Dengan teras-teras, wilayah pegunungan dengan kontur berbukit-bukit pun dapat dipakai sebagai lahan pertanian subur.

Selain mencegah erosi dan menghemat irigasi, terasering ternyata juga menyajikan pemandangan indah. Berikut 10 terasering paling menakjubkan berbagai negara :

1.Teras Sawah Bali (Indonesia)

Sawah berteras-teras dapat ditemukan hampir di seluruh Pulau Bali. Masyarakat Bali bergantung pada metode pertanian ini selama hampir 2.000 tahun. Di tengah-tengah Pulau Bali, tepatnya di sebelah utara Desa Tegallalang di Ubud, terdapat serangkaian sawah teras yang menjadi favorit bagi para wisatawan dan para fotografer. Sawah bertingkat seperti ini juga dapat ditemukan di Sayan, Jatiluwih, Pupuan dan Tabanan. Di Bali, sawah berteras seperti ini dikerjakan sesuai tatanan sosial yang disebut subak.

2. Teras Sawah Sa Pa (Vietnam)

Sa Pa adalah sebuah kota di Vietnam barat laut tidak jauh dari perbatasan China. Sawah teras ladang, di antara tempat wisata paling populer di Vietnam, dapat ditemukan di lembah Muong Hoa antara Kota Sa Pa dan Gunung Fansipan, dengan latar belakang hutan bambu lebat. Orang gunung setempat, Hmong, Giay, Dao, Tay, dan Giay, menanam padi dan jagung di sawah ini, bersama dengan sayuran.

3. Machu Picchu (Peru)

Salah satu situs kuno paling indah dan mengesankan di dunia, Machu Picchu ditemukan kembali pada 1911 oleh sejarawan Hawaii Hiram Bingham setelah tersembunyi selama berabad-abad di atas Lembah Urubamba di Peru. "Kota Hilang dari Inca" ini dibangun dari blok batu, dengan ribuan jalur dan anak tangga, menghubungkan bangunan, plaza, dan pemakaman. Air disalurkan melalui saluran air yang telah dipahat ke lereng gunung, untuk ternak dan mengairi tanaman kentang dan jagung.

4. Salinas de Maras (Peru)

Salinas de Maras, atau panci garam Inca telah digunakan selama berabad-abad di wilayah sekitar Peru saat ini. Garam menambang mata air alami langsung yang mengandung konsentrasi garam tinggi, ke dalam rumah yang dibuat flat bertingkat, berjumlah sekitar 3.000. Mata air ini menjadi garam dengan meluluhkan garam dari gunung.

5. Choquequirao (Peru)

Choquequirao merupakan situs pertanian di Peru. Berada di perbatasan Cuzco dan Apurimac, situs bertingkat mengesankan ini, terletak 3.085 meter (10.120 kaki) di atas permukaan laut. Choquequirao berisi konfigurasi tangga, terdiri dari 180 teras. Dibangun dengan gaya yang benar-benar berbeda dari Machu Picchu, Choquequirao jauh lebih besar di daerah itu.

6. Pisac (Peru)

Bidang teras Pisac yang masih utuh, dibangun oleh suku Inca dan masih digunakan hingga sekarang. Teras pegunungan ini terdiri dari 16 bagian budidaya berbeda. Pisac, kata asal Quechua, berarti "ayam hutan". Tradisi Inca adalah membangun kota dalam berbagai bentuk burung dan hewan, salah satunya adalah Pisac yang bentuknya menyerupai ayam hutan. (Bobby Firmansyah)

7. Ollantaytambo (Peru)

Selama Kekaisaran Inca (sekarang Amerika Selatan), Ollantaytambo adalah tanah kerajaan Kaisar Pachacuti yang menaklukkan wilayah itu, membangun kota dan pusat upacara. Lembah-lembah sepanjang Ollantaytambo ditutupi oleh teras pertanian luas yang dimulai di dasar lembah dan memanjat bukit-bukit di sekitarnya.

8. Teras Sawah Banaue (Filipina)

Teras Sawah Banaue terletak di jantung pegunungan Cordilleras, Filipina di ketinggian 1.525 meter (5.000 kaki). Ladang bertingkat terasering Banaue diukir dengan tangan tanpa alat modern oleh suku Ifugao dan telah menghasilkan beras selama hampir 2.000 tahun. Teras-teras ini begitu banyak, curam, dan padat, sehingga jika membentang dari ujung ke ujung, mereka akan membungkus separuh bola bumi.

9. Teras Sawah Hani (China)

Teras sawah Hani yang terletak di desa sisi Pegunungan Ailao di Yuanyang China, telah dibudidayakan selama lebih dari 1.000 tahun. Lewat sentuhan tangan orang-orang Hani, sawah terasering telah mengubah lereng bukit tandus menjadi surga sub-tropis subur. Bidang-bidang teras ini cukup mendukung penanaman padi dan ikan bagi ratusan ribu orang. Teras sawah dibanjiri para pelancong khususnya pada bulan Desember hingga Maret.

10. Teras Sawah Longji (China)

Teras sawah Longji atau Dragon's Backbone dibangun lebih dari 500 tahun lalu di era kekuasaan Dinasti Ming, China. Bidang teras ditemukan di Longsheng sekitar dua jam perjalanan dari Kota Guilin. Dari kejauhan, selama musim tanam, teras berliku ini tampak seolah-olah seperti kabel anyaman hijau yang diletakkan di atas lereng bukit. Teras sawah di Longsheng ini dibuat karena lahan pertanian terbatas dan kurangnya pasokan air.

Lahan Sawah Terindah Indonesia

Bukit Pergasingan, Lombok

Terletak di Desa Sembalun, Bukit Pergasingan merupakan sebuah bukit yang menjulang tinggi terletak di samping Gunung Rinjani. Memiliki ketinggian 1670 mdpl, Bukit Pergasingan menawarkan pemandangan kotak-kotak sawah Desa Sembalun yang berwarna warni.

Jatiluwih, Bali

Desa Jatiluwih Tabanan Bali Indonesia, terletak di daerah Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali. Berada pada ketinggian 700 meter di atas permukaan air laut, merupakan daerah yang berdekatan dengan Gunung Batu Karu

Terasering Argapura, Majalengka

Argapura adalah nama sebuah kecamatan di Kabupaten Majalengka di kaki gunung tertinggi di Jawa Barat, Ciremai. Daerah dengan perbukitan terjal yang berketinggian antara 400 meter - 2000 meter dpl, sehingga terciptalah sengkedan/terasering indah dan dimanfaatkan penduduk untuk bertanam padi, bawang daun, ubi jalar dan bawang merah.Para pertani di Argapura Kabupaten Majalengka membuat terasering sangat rapi.

Teras Sawah Tana Toraja

Berada di lereng pegunungan, kontur Teras Sawah Tana Toraja landai memberikan lanksap indah. Penampakan Gunung Sesean di belakang memberikan kesan megah tersendiri buat wisatawan yang menyambangi Teras Sawah Tana Toraja.

Sawah Laba-laba, Flores

Spiderweb Rice Fields atau Sawah Sarang Laba-laba ini terletak di Kabupaten Manggarai, Kecamatan Ruteng, Kelurahan Cancar. Selain bentuknya yang menyerupai sarang laba-laba, pembagian lahan bercocok tanam ini juga menarik untuk dipelajari. Setiap bagian disebut sebagai Lodok. Sementara itu, di pusat sawah sebuah kayu sebagai poros pembagian lingko. (Bobby Firmansyah)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya