Penjualan batu bara pada Januari-Juni 2018 mencapai 4,42 juta ton, tumbuh 21,59% yoy dari sebelumnya 3,63 juta ton. Pada bulan Juni 2018, penjualan batu hitam sejumlah 532.000 ton, naik dari bulan sebelumnya 516.000 ton. Disebutkan, tahun ini perseroan menargetkan kenaikan tambang batu bara sebesar 10% menjadi 7 juta ton dari tahun lalu sebesar 6,3 juta ton. Faktor logistik menjadi penyebab perseroan tidak dapat mematok target agresif.
Saat ini, perseroan memiliki tambang milik sendiri di Kalimantan Tengah, di mana faktor logistik sangat memengaruhi pergerakan bisnis perseroan. Pasalnya, pengangkutan batu bara hanya dapat melalui Sungai Barito yang volume airnya tidak selalu penuh sepanjang tahun. Perseroan sendiri memastikan tidak akan memperluas konsesi tambang milik sendiri.
Sementara Corporate Secretary United Tractors, Sara K. Loebis menambahkan, faktor pendukung penjualan alat berat didominasi sektor tambang karena harga batu bara yang positif. Untuk memacu penjualan dalam bisnis alat berat, perusahaan memastikan layanan purna jual untuk menopang kinerja konsumen. Tahun ini, UNTR membidik penjualan alat berat sejumlah 4.500 unit, tumbuh 18,79% yoy dari realisasi 2017 sebanyak 3.788 unit.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)