4 Bos Startup Indonesia Masuk Daftar Orang Terkaya, Siapa Saja?

Koran SINDO, Jurnalis
Kamis 26 Juli 2018 11:12 WIB
Bos Startup Indonesia Masuk Daftar Orang Terkaya (Foto: Koran Sindo)
Share :

JAKARTA - Perkembangan perusahaan start-up Indonesia terus menunjukkan tren positif. Bahkan empat bos start-up Indonesia, yakni Ferry Unardi (Traveloka), William Tanuwijaya (Tokopedia), Achmad Zaky (Bukalapak), dan Nadiem Makarim (Go-Jek) untuk pertama kalinya ber hasil masuk dalam daftar 150 orang terkaya Indonesia versi Globe Asia.

Kekayaan Unardi mencapai USD145 juta (sekitar Rp2 triliun). Lelaki berusia 30 tahun itu berada di posisi ke-146. Bos Tokopedia, Tanuwijaya memiliki kekayaan USD130 juta (Rp1,8 triliun). Adapun Zaky dan Makarim masing-masing menyimpan pundi-pundi kekayaan USD105 juta (Rp1,5 triliun) dan USD100 juta (Rp1,4 triliun).

Peringkat paling puncak orang terkaya Indonesia diduduki Robert Hartono dan Michael Hartono, pemilik Djarum dan BCA. Mereka memiliki kekayaan USD21 mi liar (Rp303,4 triliun). Disusul Eka Tjipta Widjaja (Sinar Mas Grup) dengan USD13,9 miliar, Anthoni Salim (First Paolflo) USD11,5 miliar, dan Susilo Wonowidjojo (Gudang Garam) USD11 miliar.

Sementara itu, Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo berada di urutan ke-19 dengan kekayaan USD1,8 miliar (Rp26 triliun).

“MNC Group merupakan operator media terbesar di Indonesia. Perusahaan media tersebut menanamkan modal di sektor properti, infrastruktur, keuangan, dan modal venture,” ungkap Globe Asia.

Seperti dilansir Globe Asia, perusahaan start-up juga tidak kalah dari perusahaan lama. Go-Jek yang awalnya hanya membuka layanan ojek online pada 2010, kini menjadi salah satu bisnis paling bernilai.

Layanannya melebar ke ber bagai sektor, mulai logistik (Go-Send), antar makanan (Go-Food), hingga pembayaran (Go-Pay).

Pada titik permulaan, Go-Jek tersandung masalah di lapangan menyusul sengketa bisnis dengan tukang ojek konvensional, termasuk dengan sopir taksi. Pemerintah lokal hingga pusat turun tangan untuk mencoba memberikan jalan tengah dan ekonomi ber keadilan. Regulasi baru pun terus bermunculan di setiap tahun.

Makarim selaku pendiri Go-Jek mengukuhkan misi peningkatan pendapatan dan kehidupan rakyat Indonesia di sektor informal. Dia merangkumnya dalam tiga nilai, yakni kecepatan, inovasi, dan dampak sosial. Saat ini aplikasi yang berada di bawah PT Aplikasi Karya Anak Bangsa itu memberikan layanan di 50 kota di Indonesia.

Dalam waktu dekat, Go- Jek tidak hanya akan mengembangkan layanan ke kota-kota yang lain, tapi juga ke luar negeri. Ekspansi bisnis di Filipina dan Singapura masih dalam proses, sedangkan akuisisi di India sudah rampung. Go-Jek telah bermitra dengan 300.000 tukang ojek yang di berikan berbagai jaminan dan pelatihan.

Dengan dampak yang besar terhadap perubahan bisnis transportasi di Indonesia, Go-Jek menjadi satu-satunya perusahaan Asia Tenggara yang masuk daftar Top 50 Company Fortune Change the World 2017. Setahun setelah diluncurkan, perusahaan tersebut menggalang dana hingga USD500 juta dari KKR dan Warburg Pincus.

(feb)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya