JAKARTA - Pemerintah mendorong agar devisa ekspor bisa ditarik ke dalam negeri. Sebab, saat ini masih banyak sekali devisa ekspor yang belum masuk ke dalam kas negara.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, saat ini hanya 85% saja devisa ekspor yang masuk ke dalam kas negara. Artinya masih ada 15% devisa ekspor yang belum masuk ke kas negara.
"Dari 100% ekspor hanya 85% yang masuk kembali, tapi belum semua juga mengkonversi jadi Rupiah,"ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (27/7/2018).
Menurut Darmin ada banyak penyebab yang membuat masih ada 15% devisa ekspor tak masuk ke dalam kas negara. Salah satunya adalah karena adanya peminjaman dana yang dilakukan pengusaha di luar negeri.
"Macam-macam penyebabnya, ada yang minjem ke bank di luar lalu disyaratkan dananya ditaruh di sana," ucapnya.
Selain untuk peminjaman dana, devisa ekspor belum kembali seluruhnya karena adanya peraturan pembukaan rekening dari negara tujuan ekspor, sehingga mau tidak mau, pengusaha harus menukarkan uangnya dari Rupiah menjadi dolar.