"Kenapa? Karena model bisnisnya membuat hal seperti itu. Investornya masuk USD1 billion, mengambil alih langsung 97%, yang founder disisain 3%. Besok dia masuk lagi (membeli saham), turun lagi (kepemilikan founder), lama-lama selesai," jelas CT.
CT mengingatkan agar warga jangan berpikir senang ketika ada investor asing yang masuk ke Indonesia. Sebab, ada dampak jangka panjang yang akan terjadi.
"Ini masalah kita. Kita tidak pernah berpikir secara holistik. Kita berpikir senang kalau ada investor asing. Tapi jangan lupa, begitu dia kuasai, 5-10 tahun lagi perusahaan ini akan membesar, menghasilkan deviden," ungkapnya.
CT mencontohkan dividen saat ini yang mencapai USD1 juta yang dibayarkan Indonesia ke luar negeri. Itu karena banyak perusahaan yang dimiliki oleh investor asing di Indonesia.