Sejak Mahathir terpilih menjadi PM Malaysia pada Mei lalu, masyarakat Johor, terutama yang bekerja di Singapura, meminta adanya perhatian dan peningkatan akses. Pemerintah Federal telah melakukan observasi langsung di Woodlands Causeway.
Pemerintah lokal akan melakukan apa pun untuk mengurai kemacetan. Pengendara motor yang lain, Razali Tompang, mengaku pernah terjebak macet hingga empat jam.
“Kejadian itu saat Ramadan. Saya kelelahan dan dehidrasi karena hanya terdiam di tengah-tengah kendaraan lainnya. Belum lagi ada yang merokok,” kata lelaki yang berkendara dari Johor Baru ke timur Singapura itu.
Razali mengatakan, implementasi M-Bike di CIQ pada akhir 2016 mempercepat antrean di bagian imigrasi. Namun, masalah kembali timbul setelah counter tutup pada pukul 17.00 saat para pengendara motor menumpuk.
Dia meminta pemerintah meningkatkan jumlah counter dan memastikan semuanya tetap buka. Gerbang otomatis hanya memerlukan waktu 14 detik, sedangkan gerbang manual 1 menit.
“Semuanya terbukti di lapangan. Pada pemilu lalu, saat Kementerian Imigrasi menyatakan akan mengoperasikan counter 100%, semua lancar dan tidak banyak kemacetan. Jalan raya bersih dalam hitungan jam,” kata Razali. (Muh Shamil)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)