JAKARTA – Perusahaan e-commerce asal Amerika Serikat (AS) Amazon.com dipastikan bakal memasuki pasar Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, perusahaan besutan Jeff Bezos itu akan menanamkan investasi hingga Rp14 triliun dalam 10 tahun ke depan. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, perwakilan Amazon.com telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Hanoi, Vietnam, beberapa waktu.
“Hari ini (kemarin) pihak Amazon bertemu kembali dengan Presiden dan mengungkapkan minat mereka berinvestasi di Indonesia, nilainya sekitar USD1 miliar (sekitar Rp14 triliun),” ujar Sri Mulyani di Jakarta.
Menurut Sri Mulyani, setelah pertemuan tersebut pihaknya mendapat arahan untuk menyelesaikan berbagai langkah yang bisa memungkinkan Amazon merealisasi investasinya. Mengenai model bisnisnya, menurut Sri Mulyani, akan dimulai secara baik dari sisi layanan i-cloud atau komputasi awan.
Untuk mendukung rencana tersebut, Kementerian Keuangan telah menyelesaikan beberapa isu mengenai perpajakan. “Dan sepertinya sudah mau selesai semuanya,” kata mantan Managing Director Bank Dunia itu. Sri Mulyani memastikan, raksasa e-commerce Negeri Paman Sam itu akan berinvestasi dalam bentuk capital investment dan operational expen diture (opex).
“(Investasi) dalam bentuk capital investment dan opex. Investasi dalam bentuk i-cloud computing ,” ungkapnya. Amazon dikenal sebagai perusahaan yang memiliki lini bisnis mulai dari e-commerce, cloud computing (komputasi awan) hingga berbagai layanan lain berbasis internet.
Perusahaan yang berasal dari Seattle, AS, itu didirikan Jeff Bezos pada 5 Juli 1994. Amazon berhasil menjadi raksasa ritel internet terbesar dari sisi kapitalisasi pasar dan pendapatan. Akan tetapi Amazon kalah dari Alibaba Group dalam total penjualan.
Pada 2016 silam, kapitalisasi pasar Amazon mencapai USD427 mi liar, sedangkan Alibaba USD264,9 miliar. Amazon.com berawal dari toko buku online yang kemudian melakukan diversifikasi dengan menjual furnitur, makanan, mainan anak, dan perhiasan. Mereka juga menjual berbagai produk lain.
Khusus untuk konsumen menengah ke bawah, Amazon fokus dengan Amazon Basics. Perusahaan ini juga memisahkan situs ritel untuk AS, Inggris, Irlandia, Prancis, Kanada, Jerman, Italia, Spanyol, Belanda, Australia, Brasil, Jepang, China, India, Meksiko, Singapura, dan Turki.
Pada 2015, nilai kapitalisasi pasar Amazon lebih berharga daripada Walmart. Pada 4 September lalu, nilai perusahaan Amazon mencapai USD1 triliun dan tetap menduduki peringkat kedua setelah Apple sebagai perusahaan paling bernilai di dunia.
Total pendapatan Amazon pada 2017 mencapai USD117,86 miliar (Rp1.751 triliun) dengan total pegawai mencapai 566.000 orang. Kesuksesan Amazon juga mampu mengantarkan pendirinya, Jeff Bezos, menjadi salah satu orang terkaya di dunia.
Majalah Forbes melaporkan Bezos sebagai orang terkaya pada sejarah modern dengan nilai kekayaan USD150 miliar (Rp2.228 triliun) per Juli 2018. Kekayaannya terus bertambah karena kesuksesan Amazon yang terus meraih keuntungan.
Tak berhenti pada Amazon, Bezos juga mendirikan perusahaan antariksa bernama Blue Origin pada 2000. Misinya adalah mengirimkan manusia ke antariksa. Dia juga mengelola investasi bisnis melalui Bezos Expeditions.