Angka tersebut lebih rendah dibandingkan dengan posisi net kewajiban pada akhir triwulan I-2018 yang tercatat sebesar USD325,6 miliar atau 31,5% terhadap PDB.
"Posisi KFLN Indonesia yang lebih rendah dipengaruhi penurunan nilai instrumen finansial domestik," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Agusman Zainal, dalam laporan Neraca Pembayaran & Posisi Investasi Internasional Indonesia, seperti dikutip Okezone, Selasa (25/9/2018).
Pada akhir triwulan II-2018, posisi KFLN turun 3,9% (qtq) atau USD26,1 miliar menjadi USD639,7 miliar. Penurunan posisi KFLN terjadi terutama pada komponen investasi langsung dan investasi portofolio.
Baca Juga: BI Tetap Terapkan Arah Kebijakan Moneter Ketat di 2019