SEMARANG – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyetujui rencana pembangunan Pasar Induk Beras (PIB) di Provinsi Jawa Tengah. Pasar induk akan memangkas rantai dristibusi sehingga baik stok maupun harga beras bisa lebih dikendalikan.
Ganjar menjelaskan PIB akan diisi oleh orang yang berjualan beras dari seluruh Jawa Tengah. Mereka bisa petani langsung secara perorangan, kelompok tani, atau koperasi.
“Jadi ini momentum petani kalau petani punya kekuatan, punya koperasi, poktan yang bisa agresif begitu ya maka harganya bisa lebih kuat,” katanya, Selasa 2 Oktober 2018.
Baca Juga: Stok 2,8 Juta Ton, Harga Beras Bisa Stabil hingga Akhir Tahun
Pasar induk ini selain memperpendek rentang kendali juga mengendalikan atau mengontrol harga sehingga inflasi bahan pangan gampang dicek.
“Selama ini kan ada delapan perantara untuk, delapan itu semua ambil keuntungan dikit-dikit sampai delapan kali sehingga ujungnya mahal sekali. Sehingga ini bisa mebawa keuntungan lebih pada petani karena jalurnya bisa dipangkas,” katanya
Selain itu, menurut Ganjar, PIB juga bisa digunakan untuk memantau pasokan beras. Baik kualitas, jenis, harga dan sebagainya. Kontrol ini penting agar bibit masalah seperti fluktuasi harga, dan kelangkaan beras dapat segera diketahui sejak dini.
Baca Juga: Fakta-Fakta Data Beras yang Tak Jelas, Nomor 4 'Mengerikan'
PIB yang akan dibangun tahun depan itu telah mendapat calon lokasi di Gudang Beras Bulog Tambakaji Ngaliyan Semarang. Lokasi itu memiliki enam unit gudang dengan luas tanah sekitar tiga hektar. Selain itu, memiliki parkir luas, dekat dengan Gudang Beras Bulog Randugarut, akses jalan Pantura yang lebar, dekat dengan Pelabuhan Kendal, Bandara Ahmad Yani serta jalan tol.
Rencananya PIB didesain tak hanya berupa deretan kios-kios. Tapi juga dilengkapi sarana-prasarana penunjang. Seperti gudang, jembatan timbang, balai lelang, mesin packing dan sarana pendukung lainnya.
“Kemarin dari Bulog sudah datang mereka merencanakan feasibility study dua bulan, langsung akan ditindaklanjuti, maka saya minta FS-nya dulu. Efektivitasnya mungkin awal tahun depan,” kata Ganjar.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, M Arif Sambodo, menyampaikan dalam audiensi dengan Ganjar, pada Senin 1 Oktober. Bahwa pihaknya telah rapat di Kementerian Perdagangan terkait persiapan pembangunan PIB.
“Jadi anggaran dari pusat, penyediaan lahan dan pengelolaan pasarnya dilakukan bersama kita dengan Bulog,“ katanya.