Tahun ini MIDI mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 500 miliar dengan 60% difokuskan untuk ekspansi gerai baru. Sedangkan 40% sisanya digunakan untuk memperpanjang sewa dan renovasi gerai. Perseroan menganggarkan belanja modal tahun ini sebesar Rp 500 miliar. Di mana 60% dananya untuk menambah gerai, lalu sisanya untuk memperpanjang biaya sewa dan renovasi gudang.
Perseroan sendiri berharap dengan membuka target 100 gerai baru bisa mengerek target pertumbuhan penjualan tahun ini double digit. Sisanya berfokus pada peningkatan kinerja gerai yang sudah ada, serta memperkuat positioning perseroan sebagai perusahaan ritel multiformat. “Saat ini sektor ritel mengalami perlambatan, dan kami tidak berani agresif untuk membuka banyak gerai baru. Kita agak selektif. Namun, jika ada wilayah yang potensial untuk membuka Alfa Midi Super dan Lawson, kami pertimbangan,” jelasnya.
Per Maret 2018, Alfamidi membentuk PT Lancar Wiguna Sejahtera untuk membawahi Lawson. Modal yang dianggarkan Rp 50 miliar. Namun yang baru disetorkan sebesar Rp 12,5 miliar. Nanti, tiga divisi yaitu Alfamidi, Alfamidi Super dan Lawson akan berkolaborasi, salah satunya dengan memanfaatkan luas lahan untuk menggandeng tenant dan UMKM untuk mendongkrak pendapatan serta meningkatkan payment point untuk mempermudah pelanggan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)