IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2019, Jadi 3,7%

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Selasa 09 Oktober 2018 18:14 WIB
Bos IMF Lagarde (Foto: Heru/Okezone)
Share :

NUSA DUA - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) meramal pertumbuhan ekonomi dunia di 2019 akan stabil seperti tahun-tahun sebelumnya. Dalam laporannya yang berjudul World Economic Outlook (WEO) Oktober 2018, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global tahun depan mencapai 3,7%, menurun dari proyeksi di Juli 2018 yang sebesar 3,9%.

Kepala Ekonom IMF Maurice Obstfeld menyatakan, angka tersebut sama seperti proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia di 2018 yang sebesar 3,7%.

Baca Juga: Pengusaha ke Sri Mulyani: Ekonomi Global Buat Tak Nyaman Berusaha

"Mempertimbangkan perkembangan global sejak itu (April), bagaimanapun 3,9% sekarang tampak terlalu optimis. Alih-alih naik, pertumbuhan akan stabil di 3,7%," katanya dalam konferensi pers di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10/2018).

Dia menjelaskan, proyeksi tersebut dipengaruhi adanya peningkatan tekanan-tekanan negatif yang akan terus berlanjut hingga 2019. Terlebih, di beberapa negara ekonomi utama, pertumbuhan ekonominya didukung oleh kebijakan yang tampaknya tidak berkelanjutan untuk jangka panjang.

"Kekhawatiran ini meningkatkan urgensi bagi para pembuat kebijakan untuk bertindak," tambahnya.

Pertumbuhan ekonomi AS ditopang oleh kebijakan fiskal yang menyebabkan keberlanjutan pertumbuhan ekonominya dengan kecepatan yang kuat dan mendorong suku bunga AS menjadi lebih tinggi. Akan tetapi pertumbuhan ekonomi AS akan menurun bila insentif fiskal tersebut berubah.

"Sekalipun ada momentum permintaan saat ini, kami telah menurunkan perkiraan pertumbuhan AS di tahun 2019 karena kebijakan pengetatan tarif yang baru-baru ini diberlakukan terhadap berbagai barang impor dari China dan pembalasan China," kata dia.

Baca Juga: Presiden Jokowi Ibaratkan Ekonomi Global seperti Film Avengers

Disisi lain, pertumbuhan ekonomi China juga diproyeksi akan turun di 2019 sebesar 6,2%, lebih rendah dari proyeksi di 2018 sebesar 6,6%. Namun, kebijakan domestik China cenderung menahan pertumbuhan ekonomi turun lebih besar dari proyeksi IMF.

Secara keseluruhan, lanjutnya, dibandingkan dengan enam bulan lalu, proyeksi pertumbuhan 2018-2019 di negara maju 0,1% lebih rendah. Termasuk penurunan peringkat untuk kawasan euro, Inggris, dan Korea.

"Revisi negatif untuk emerging market dan negara berkembang lebih parah, yakni -0,2% di tahun ini dan -0,4% di tahun depan," ungkapnya.

Dengan demikian, secara rinci, pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju akan sebesar 2,4% di 2018 dan 2,1% di 2019. Sementara itu untuk negara-negara berkembang di masing-masing tahun akan berada di angka 4,7%. Di mana untuk lima negara ASEAN utama, termasuk Indonesia akan sebesar 5,3% di 2019 dan 5,2% di 2018.

"Dengan tingkat inflasi inti mereka yang sebagian besar tidak bergerak, ekonomi negara maju akan terus menikmati kondisi keuangan yang mudah. Namun ini tidak berkolerasi di negara emerging market dan berkembang, di mana kondisi keuangannya telah diperketat secara nyata selama enam bulan terakhir," jelas dia.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya