NUSA DUA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati membuka pagelaran seni Art Bali. Art Bali terbuka untuk umum pada periode 9 Oktober - 9 November 2018. Pagelaran seni ini adalah salah satu Parallel Event dari Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018.
"Saya sebagai Menkeu diundang untuk membuka Art Bali itu sangat menyentuh hati saya," ucap Menkeu seperti dikutip laman kemenkeu.go.id.
Baca Juga: Di Depan Bos IMF, Sri Mulyani Curhat Beban Pekerja Perempuan RI
Hal ini dikatakan Sri Mulyani saat memberi sambutan serta menandatangani prasasti pembukaan pagelaran seni Art Bali 2018, Selasa (9/10/2018).
Baginya, sore ini bisa berada di Bali Collection Nusa Dua merupakan sore terindah setelah beberapa hari menjalani berbagai pertemuan resmi. Sungguh melihat hasil karya seni dari seniman Indonesia membuat Dia merasa lebih rileks.
Baca Juga: 'Gosip' Para Wanita Hebat di Pertemuan IMF-World Bank
Menkeu sangat menghargai ide dan kerja keras Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sehingga kegiatan Sidang Tahunan IMF-WBG 2018 menjadi sebuah tempat yang diisi oleh berbagai karya seni yang bisa merepresentasikan Indonesia. Ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki banyak seniman kreatif.
"Orang mendengar Bali saja ekspektasinya sudah luar biasa. Bali penuh karya seni dan penuh akan pemandangan indah. Tapi utamanya penuh dengan orang-orang yang ramah. We should be proud," ucapnya dengan bangga.
Pemerintah mendirikan Bekraf, tidak berharap untuk bertindak seperti birokrat. Sesuatu yang tidak mudah dilakukan tetapi pemerintah akan terus membuat ruang anggaran agar kreatifitas terus tumbuh dengan indah.
"Saya akan terus mencoba mendukung dengan berbagai cara. Saya percaya kemampuan (karya seni asli) Indonesia luar biasa banyak dan kita harus mampu masuk ke pasar dunia. Selamat menikmati Art Bali," tutup Menkeu.
Kepala Bekraf mengatakan, saat ini Pemerintah terus mendorong ekonomi kreatif untuk maju dan berkembang.
"Pemerintah tidak mendukung seni? Itu mitos. Pemerintah terus mendorong ekonomi kreatif untuk maju dan berkembang," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)