JAKARTA - Pasar penyewaan alat berat crane diprediksi tumbuh pesat selama 2018-2022. Hal ini didorong oleh dua mesin pertumbuhan, yakni geliat sektor konstruksi di tengah maraknya proyek infrastruktur pemerintah dan booming harga komoditas.
“Pertumbuhan pasar crane selama 2014-2017 terbilang rendah karena hanya dimotori sektor konstruksi dan migas dengan kontribusi masing-masing 58% dan 24%,” kata analis UOB Adrianus Bias Prasuryo, dalam laporan riset, belum lama ini.
Baca Juga: 10 Proyek Strategis Nasional Rampung Akhir 2018
Dia mencatat, pasar penyewaan crane Indonesia lebih seksi daripada Thailand. Ini terlihat pada nilai pasar dan jumlah unit yang tersedia. Total populasi crane di Indonesia mencapai 4.652 unit. Ada empat kategori pemain rental crane di Indonesia.
Pertama, pemain asing, antara lain Mammoet dan Sarens, yang merupakan pemain nomor satu dan dua dunia, lalu Tat Hong, pemain terbesar di ASEAN yang berbasis di Singapura.
Baca Juga: Tak Hanya Andalkan APBN, Pasar Modal Siap Danai Infrastruktur