JAKARTA - Presiden Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB), Takehiko Nakau, menilai bahwa secara umum kondisi ekonomi makro sangat kuat, dengan tingkat pertumbuhan lebih dari 5% atau di atas pertumbuhan internasional sebesar 3%.
“Jadi, mereka mengatur kondisi makro ekonomi yang stabil,” kata Takehiko Nakao usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sela-sela acara Annual Meetings IMF-World Bank Group, di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, dikutip dari laman Setkab, Jumat (12/10/2018).
Baca Juga: Di Tengah Pertemuan IMF-World Bank, Presiden Lakukan Kesepakatan Bilateral dengan Vietnam
Sementara merosotnya nilai tukar rupiah, Presiden ADB itu menilai, bahwa nilai tukar mata uang Indonesia itu telah mengalami depresiasi yang berlebihan, dan tidak menunjukkan nilai fundamentalnya.
“Itu karena sentimen spekulatif, karena efek kebijakan cadangan federal (Bank Sentral AS), dan beberapa masalah karena alasan lain, maksud saya dalam ekonomi makro yang muncul,” jelas Takehiko.
(Foto: Dok. panitia IMF-World Bank 2018)