Fakta Menarik Emiten Baru di Tengah Kemerosotan IHSG

Rafida Ulfa, Jurnalis
Sabtu 13 Oktober 2018 08:32 WIB
Ilustrasi: Foto Shutterstock
Share :

JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) menerima lima perusahaan yang melantai pada pekan ini. Padahal, selama sepekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sering berada di zona merah.

Namun hal tersebut tak menyurutkan langkah perusahaan melantai di pasar modal. Dimulai dari PT Propertindo Mulia Investama Tbk dan PT HK Metals Utama Tbk yang listing pada tanggal 9 Oktober. Selanjutnya PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk dan PT Jaya Bersama Indo Tbk yang melantai pada tanggal 10 Oktober. Kemudian pada tanggal 11, PT Superkrane Mitra Utama Tbk.

 Baca Juga: Garudafood Resmi Melantai Hari Ini, Pasang Harga Rp1.284/Saham

Dengan keempat pencatatan tersebut, maka total perusahaan tercatat di BEI dengan saat ini adalah 607 perusahaan.

 

Berikut fakta-fakta Emiten Baru di BEI, yang dirangkum oleh Okezone Finance:

1. Saham Propertindo Mulia Investasi Dipatok Seharga Rp110

PT Propertindo Mulia Investama Tbk mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham perseroan dengan kode MPRO ini mencatatkan sahamnya pada 9 Oktober 2018 dengan menerbitkan 1,49 miliar saham baru dengan harga penawaran saham sebesar Rp110.

 Baca Juga: Melantai di Bursa, The Duck King Siap Ekspansi ke Vietnam hingga Myanmar

Emiten yang bergerak di bidang properti dan apartemen, real estate ini mengincar dana sekitar Rp164,17 miliar. PT Evergreen Sekuritas Indonesia dan PT Erdikha Elit Sekuritas yang berperan sebagai penjaminan pelaksana emisi efek. Propertindo Mulia akan menggunakan 80% dana hasil IPO untuk penyertaan modal anak usaha.

 

2. HK Metals Utama Listing Perdana, Incar Dana Rp235 Miliar

PT HK Metals Utama Tbk akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Oktober 2018. Penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) perseroan menetapkan harga IPO sebesar Rp230 per saham.

 Baca Juga: Melantai di Bursa, Superkrane Siap Kembangkan Bisnis Penyewaan Crane

Sebelumnya, perseroan menawarkan harga saham perdana di kisaran Rp190-Rp230 per saham. Harga tersebut mencerminkan price to earning ratio (PER) 16,6 kali-21,4 kali pada 2018 dan 7,3 kali-9,4 kali pada 2019.

Perusahaan dengan kode HKMU ini akan melakukan penawaran umum perdana saham sebanyak 1,02 miliar saham baru atau setara dengan 31,71% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. Dengan demikian, saham perseroan dengan kode HKMU ini berpotensi mengantongi dana hasil IPO sebesar Rp235 miliar.

3. Garudafood Resmi Melantai, Pasang Harga Rp1.284/Saham

Aksi penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk memasuki babak Akhir. Saham dengan ticker GOOD akhirnya resmi ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 Oktober 2018.

Jumlah saham yang perseroan tawarkan sebanyak 35 juta lembar saham baru dengan nilai nominal Rp100 dan harga penawaran Rp1.284 per saham.

Rencana penggunaan dana yang diperoleh dari IPO, setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi saham, akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja.

4. Saham DUCK Resmi Melantai, Dibanderol Rp550/Lembar

PT Jaya Bersama Indo Tbk akan resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham DUCK, pada hari ini, Rabu 10 Oktober 2018. Perusahaan yang bergerak di bisnis restoran chinese food ini pertama kali membuka gerainya di Jakarta pada 2003. Restoran ini fokus pada masakan tradisional China, tanpa daging dan lemak babi.

Dalam aksi penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) saham ini, yang berperan menjadi penjamin emisi adalah PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia (YU), PT Danareksa Sekuritas (OD) dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (YP) selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Jumlah Saham yang ditawarkan dalam IPO ini adalah sebanyak 513,33 juta lembar saham baru dengan nilai nominal Rp100 dan harga penawaran Rp505 per saham.

5, Melantai di Bursa, Superkrane Siap Kembangkan Bisnis Penyewaan Crane

PT Superkrane Mitra Utama Tbk secara resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Emiten dengan kode SKRN mencatatkan seluruh sahamnya dengan porsi kepemilikan publik sebanyak 300 juta saham atau sebesar 20% dari jumlah modal disetor dan ditempatkan.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya