"Untuk sektor pertanian mengalami penurunan -8,33% yang paling tinggi itu untuk industri pengolahan sebesar USD97,52 miliar mengalami peningkatan 5,71% dibandingkan kondisi Januari September 2017," jelasnya.
Adapun negara tujuan ekspor masih terbesar yakni China dengan nilai USD18,52 miliar. Didominasi batu bara dan CPO. Kemudian disusul Amerika Serikat (AS) sebesar USD13,20 miliar, Jepang sebesar USD12,51 miliar.
Baca Juga: Menteri Susi: Perang Dagang AS-China Momentum Naikkan Ekspor RI
Untuk negara Asean pangsa ekspor non migas pada Januari hingga September USD26,31 miliar. Uni Eropa USD12,94 miliar.
Adapun eskpor tertinggi berasal dari Provinsi Jawa Barat sebesar USD20 miliar atau 22,76% dengan jenis mesin dan peralatan listrik, printer dan scanner. Disusul Provinsi Jawa Timur senilai USD14,26 miliar atau 10,56% dengan jenis barang perhiasan dan kayu. Kemudian dari Kalimantan Timur dengan komoditas bahan bakar mineral dan minyak kelapa sawit, senilai USD13,67 miliar.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)