JAKARTA - Pemerintah melalui 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapatkan investasi sekira USD13,5 miliar atau setara Rp202 triliun. Investasi ini didapat dengan memanfaatkan pertemuan IMF-World Bank di Bali.
Dengan demikian, BUMN masih merupakan alat utama penggerak perekonomian bangsa Indonesia yang sampai saat ini masih besar kontribusinya.
Menurut Guru Besar Ekonomi Manajemen UI Prof Rhenald Kasali, BUMN berperan sebagai institusi bisnis kepanjangan tangan pemerintah. Dengan begitu, ketika pemerintah menugaskan BUMN mengerjakan suatu proyek, maka wajib dilakukan.
"Nah, dalam banyak hal yang dikerjakan BUMN sebab perusahaan swasta tidak mau turun. Misalnya pembangunan jalan tol di Kalimantan, jumlah mobil yang lewat tidak sebanyak di Jawa. Kalau di Jawa, pihak swasta sudah rebutan. Makanya BUMN masuk (di Kalimantan)," kata Rhenald dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (15/10/2018).
Baca Juga: Indonesia Dapat Komitmen Investasi di Bidang Infrastruktur Rp202 Triliun
Sebaliknya juga, ungkap Rhenald, ketika suatu proyek sudah diserahkan ke swasta agar dikelola, namun urung dilakukan dengan baik. Akhirnya diambil alih BUMN, namun untuk selanjutnya diberikan ke pihak swasta pengelolaannya.