Nanti setelah dua tahun para dosen ini menjadi pegawai negeri, kata guru besar akuntansi Undip itu, baru diwajibkan untuk mengambil kuliah S2. Sementara itu ilmuwan diaspora Indonesia yang saat ini menjadi asisten profesor di Chemical and Environtmental Engineering Faculty of Enginering University of Nottingham, Inggris, Bagus Putra Muljadi menyambut positif tawaran yang disampaikan Pemerintah Indonesia tentang kepulangan diaspora ke Tanah Air.
Baca Juga: Paling Banyak, Kemenkumham Diserbu 487 Ribu Pelamar CPNS 2018
Meski tertarik, Bagus mengaku belum berniat untuk pulang dan berkarya di Indonesia dalam waktu dekat. “Pulang pasti ada jika waktunya tiba. Karena seperti lirik lagu Indonesia Pusaka, Indonesia itu akan menjadi tempat berlindung dan tempat akhir menutup mata,” ujarnya.
Secara umum, Bagus berpendapat bahwa keputusan untuk pulang dan berkarya di Tanah Air itu sangat tergantung pada tiap individu diaspora. Namun bagi Bagus, yang terbaik untuk dirinya saat ini adalah tetap berada di Inggris dan menjadi agen knowledge exchange bagi Indonesia. Salah satu program kerja sama yang dilakukannya saat ini ialah program beasiswa International Doctoral Training Partnership dengan University of Nottingham. Bagus akan mencari lima mahasiswa atau dosen terbaik dari perguruan tinggi di Indonesia untuk ditawari mengambil Ph.D (doctor of philosophy) di University of Nottingham.
Baca Juga: BKN Sesalkan Banyaknya Tenaga Honorer Tak Daftar CPNS
“Dengan adanya saya di Inggris, hal tersebut memungkinkan. Menjadi pembuka jalan bagi mahasiswa terbaik Indonesia untuk belajar di Inggris, setelah itu mahasiswa itu bisa pulang lagi ke Indonesia dan mengaplikasikan ilmunya,” ungkap Bagus. Setidaknya, dalam kurun waktu 3-4 tahun, akan ada 5 mahasiswa yang bisa mengambil S-3 di Inggris. Menurut Bagus, program beasiswa yang baru dirintisnya tersebut merupakan salah satu cara baginya untuk berkontribusi bagi Indonesia.
(Neneng Zubaidah)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)