Data Pangan Satu Pintu di BPS

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Kamis 25 Oktober 2018 19:24 WIB
Ilustrasi: Foto Okezone
Share :

JAKARTA - Pemerintah melalui BPS telah merilis data produksi beras yang terbaru dan tentunya lebih valid dari metode sebelumnya dengan menggunakan metode Kerangka Sampling Area (KSA).

Metode tersebut mulai digunakan sejak Januari 2018 untuk memperbaiki data produksi padi. Hasilnya, berdasarkan rilis BPS, terkoreksi data pangan yakni luas baku sawah yang ber kurang dari 7,75 juta hektare tahun 2013 menjadi 7,1 juta hektare tahun 2018.

Sementara potensi luas panen tahun 2018 mencapai 10,9 juta hektare, produksi 56,54 juta ton gabah kering giling atau setara 32,42 juta ton beras dan konsumsi sebesar 29,50 juta ton. Dengan demikian, Indonesia mengalami surplus beras 2,85 juta ton selama 2018.

Setelah rampung dan diumumkan langsung oleh Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK), Kementan menyatakan siap memakai data pangan baru BPS. Hal ini sesuai arahan Presiden Jokowi agar semua instansi mengacu pada data pangan BPS.

"Satu-satunya sumber data yang jadi referensi itu BPS. Jadi dengan adanya perubahan ini kami mengacu ke BPS," tutur Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementan Syukur Iwantoro dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Kamis (25/10/2018).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya