JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menggratiskan tarif Tol Jembatan Suramadu. Hal ini berlaku mulai Sabtu, 27 Oktober 2018.
Menurut Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, digratiskannya tarif Tol Suramadu akan meningkatkan perekonomian Madura. Karena akan banyak turis dan investasi yang masuk karena kemudahan dan murahnya transportasi.
"Kenapa digratiskan agar ekonomi Madura, pariwisata dan investasinya tumbuh," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (29/10/2018).
Baca Juga: Tol Suramadu Gratis, Menhub Minta Pengusaha Jangan Mengeluh tapi Kreatif
Menurut perkiraannya, jumlah turis bisa meningkat hampir 50% dibandingkan biasanya. Sementara untuk investasi diperkirakan akan tumbuh 10% dibandingkan biasanya.
"Ini equals apa yang terjadi di Sumsel dan Madura, agar ekonomi masyarakat bergerak," ucapnya.
Mengenai kemungkinan terganggunya bisnis perhubungan darat dan air, Budi meyakini tidak akan ada menganggu aktivitas keduanya. Sebab, kedua bisnis transportasi tersebut memiliki alternatif lain.
Baca Juga: 13 Jalan Tol Siap Diresmikan, Ini Daftarnya!
Dari sisi penyebarangan yang dikelola oleh ASDP, telah menyiapkan beberapa alternatif penyebrangan. Ini diyakini bisa membuat perusahaan bisa semakin survive sebab perusahaan juga pernah melakukannya pada jalur penyeberangan di danau Toba hingga Selayar.
"ASDP kan bisa di tempat lain, Selayar ada, Danau Toba ada, ASDP sahabat saya, swasta sahabat saya, saya yakin dia punya ruang-ruang yang lain. Penduduk Madura banyak kita harapkan daerahnya maju, cuma memberikan analogi saja," jelasnya.
Sementara untuk peluang bisnis dari Bus ALS, Budi juga.mengaku tidak akan terganggu. Sebab masih ada beberapa masyarakat juga yang menggunakan kendaraan umum seperti bus dari Surabaya menuju Madura.
"Nanti bus ALS terganggu ya enggak bisa nanti masyarakat terganggu," tegasnya.
(Feb)
(Rani Hardjanti)