Garam Konsumsi Ternyata Mengandung Mikroplastik, Bahayakah?

Andrea Heschaida Nugroho, Jurnalis
Kamis 01 November 2018 07:14 WIB
Petani Garam. Foto: Okezone
Share :

JAKARTA – Anda mungkin tidak berpikir dua kali ketika menggunakan garam untuk memasak. Namun studi terbaru menyatakan bahwa garam yang kita konsumsi sehari-hari mengandung partikel-partikel kecil plastik atau yang disebut juga mikroplastik.

Dilansir dari Business Insider, Kamis (1/11/18), studi The Greenpeace yang dipublikasikan 17 Oktober silam mengungkapkan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi 10 gram (g) garam per hari berarti sama saja mengonsumsi 2000 mikroplastik setiap tahun, hanya dari konsumsi garam.

Baca Juga: Cuaca Tak Menentu, Produksi Garam RI Mulai Terhambat

Studi ini menganalisis 39 merek garam dari 21 negara dan menemukan adanya mikroplastik yang terkandung di 36 merek garam atau sama dengan 90% nya. Yang lebih mengejutkannya lagi, merek-merek ini merupakan merek garam yang berasal dari Asia dengan kadar mikroplastik tertinggi. Dengan Asia sebagai pusat dari polusi plastik global, studi menyatakan bahwa ekosistem dan kesehatan di lautan Asia sangat berisiko dengan parahnya polusi mikroplastik.

Indonesia dianggap sebagai penyumbang sampah plastik terburuk kedua dalam kelautan dunia. Penemuan menyatakan bahwa kuantitas tertinggi mikroplastik dalam garam ditemukan di negara kita. Menurut studi terkait, kontaminasi plastik terbesar ada di garam laut, garam danau, dan garam batu.

“Studi baru-baru ini menemukan adanya kandungan plastik dalam makanan laut, tap water, dan sekarang garam laut. Ini jelas bahwa tak ada jalan keluar dari krisis plastik, khususnya yang sudah menyebar di saluran air dan lautan.” ungkap Aktivis Greenpeace Asia Timur, Mikyoung Kim.

Penemuan ini dianggap bahwa konsumsi mikroplastik bagi manusia lewat produk-produk laut sangatlah berkaitan dengan adanya emisi plastik sesuai dengan pernyataan Prof. Seungkyu Kim sebagai peneliti terkait.

Baca Juga: Berkacamata Hitam, Menteri Rini Panen Garam di NTT

Tak hanya itu, baru-baru ini, peneliti dari Austria pun juga menemukan bukti bahwa mikroplastik berasal dari kotoran manusia yang dikonsumsi oleh hewan laut yang berarti hewan-hewan tersebut mengonsumsi 18 miliar pon yang terkandung dalam air laut. Meski demikian, masih bisa belum dijelaskan bagaimana efek mikroplastik bagi manusia.

Maka dari itu, studi menyarankan bagi para perusahaan dan masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan plastik secara umum yang akan mengontrol lingkungan dari penyalahgunaan plastik dan mengimplementasikan pencegahan di masa yang akan datang.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya