TANGERANG - Direktur Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Hendri Saparini menyarankan agar pemerintah memperkuat fundamental ekonomi. Menurut dia, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) secara tidak langsung diprediksi berdampak kepada perekonomian nasional.
Kenaikan perekonomian dengan memanfaatkan melemahnya rupiah bisa diakali dengan mempertajam laju ekspor bahan jadi. Menurut wanita asli Kebumen ini, ekspor pemerintah kini hanya mengandalkan bahan mentah keluar negeri, sehingga nilai yang didapat bisa maksimal di tengah krisis global.
Jika pemerintah mengatakan persoalan rupiah dikarenakan dampak krisis global terkait perang dagang AS dan Cina, ungkap Hendri, perlu diingat juga beberapa negara terdampak krisis faktor eksternal saat ini sudah mulai bangkit.
Baca Juga: BPS: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2018 Capai 5,17%
“Seperti India, Vietnam, Thailand dan beberapa negara lain dan mereka bisa memanfaatkan krisis ini sehingga pertumbuhan ekonominya naik di atas 6% dan Indonesia semestinya harus melakukan hal itu,” kata dia, Senin (5/11/2018).