JAKARTA - Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Muhammad Ridwan memberikan penjelasan terkait adanya peserta tes seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018 dari wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, yang membawa jimat.
"Selain di Madiun, petugas kami juga menemukan peserta SKD CPNS di kota lain yang membawa jimat, yakni di Kota Jember, Jawa Timur," ujarnya saat dikonfirmasi Okezone, Rabu (7/11/2018).
Dia menjelaskan, ada beberapa jimat yang dibawa peserta tes SKD CPNS di Jember yang diamankan. "Seperti ada yang membawa ayat Al Qur'an, kain dan gelang," jelasnya.
Baca juga: Pantau Ujian SKD CPNS, Kepala BKN: Ekspresinya Kok Kayak Lagi Ngerjain Skripsi
Dia juga mengimbau, kepada para peserta yang akan melakukan tes SKD CPNS, agar tidak membawa jimat. Pasalnya apabila ada yang membawa jimat maka pemeriksaan akan lebih lama dan molor. Ini bisa merugikan peserta di sesi selanjutnya.
"Membawa jimat adalah hak setiap orang, tapi tetap dilarang masuk ke arena tes SKD CPNS.Kami imbau agar peserta tidak membawa apapun selain KTP dan kartu ujian SKD," ungkapnya.
Sebelumnya, sejumlah peserta tes seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2018 dari wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur kedapatan membawa barang diduga jimat saat mengikuti ujian yang digelar di Asrama Haji, Kota Madiun.
Ketua Seksi Pelaksanaan SKD CPNS Kabupaten Madiun, Sri Diana Dewi Kusumaningrum di Madiun, Jawa Timur mengatakan, barang itu ditemukan petugas saat melakukan penggeledahan para peserta sebelum masuk ke ruangan tes.
(Widi Agustian)