"Pelemahan dolar AS ini dilatarbelakangi oleh potensi resolusi dari negosiasi perdagangan antara pemerintah AS dan Tiongkok yang mendorong penguatan riskier assets. Tren penurunan harga minyak dunia juga mengurangi tekanan mata uang negara pengimpor minyak termasuk Rupiah," ujarnya kepada Okezone.
Baca Juga: Rupiah Menguat, Antrean Pemburu Dolar AS hingga Ratusan Orang di Money Changer
Selain itu, lanjut dia, pelemahan dolar AS juga didorong oleh potensi kemenangan kubu democrat pada midterm election. Sepanjang bulan November ini, investor asing membukukan pembelian bersih di pasar saham sebesar USD289,4 juta month to date (mtd).
"Sementara kepemilikan investor asing pada SBN juga cenderung meningkat sekitar USD340 juta mtd sehingga mendorong penurunan yield SUN bertenor 10 tahun sebesar 42bps (MTD) menjadi sekitar 8,13%. Foreign inflow yang meningkat sejak akhir bulan Oktober hingga saat ini telah mendorong penurunan volatilitas Rupiah menjadi sekitar 7,6% dari level 10% pada pertengahan bulan Oktober yang lalu," jelasnya.
(Rani Hardjanti)