JAKARTA – Pasokan beras ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta Timur kemarin mencapai 50.000 ton. Angka ini jauh di atas pasokan rata-rata harian sebesar 20.000 ton. Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi mengatakan, saat ini stok beras di PIBC sangat cukup. Bahkan ketersediaan beras di PIBC lebih dari cukup jika dibandingkan stok standar sebesar 20.000 ton.
”PIBC hari ini stoknya 50.000 ton, kemarin 51.000 ton. Lebih tinggi dari biasanya,” kata Arief Prasetyo Adi saat mendampingi Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso, Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Pol Setyo Wasisto meninjau pasokan dan harga beras di Pasar Kramat Jati dan PIBC Jakarta.
Baca Juga: Stok Pangan Aman, Mentan: Tidak Ada Alasan Harga Beras Naik
Kendati pasokan melimpah, namun ternyata harga beras medium naik. Harga beras medium di PIBC mengalami kenaikan menjadi Rp10.200 per kilogram (kg). Padahal harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah Rp9.450 per kg.
Lantaran kenaikan tersebut, pemerintah meminta Bulog melakukan operasi pasar (OP) beras ke PIBC. Tiap harinya, Bulog menggelontorkan beras medium ke PIBC sebanyak 15.000 ton. Hanya saja beras Bulog tersebut terserap sangat kecil.
”Tapi dalam kondisi saat ini sebenarnya memang produksi dari pertanian kita dalam hal ini beras sebenarnya cukup. Kalau di Jakarta saya harus sampaikan cukup, pasokan masih normal,” tambahnya.
Menurut Arief ketersediaan beras medium menurun karena ada kecenderungan di naikan menjadi beras premium. Selama ini yang disebut sebagai beras premium itu dengan spesifikasi 5% broken. Sedangkan di pasar sekarang, yang disebut premium itu 15% broken.
Baca Juga: Stok Beras Bulog 2,7 Juta Ton, Buwas: Tak Ada Alasan Harga Naik
Dan jumlahnya sangat banyak dibanding medium. ”Kalau saya melihatnya ini lebih baik. Jadi orang ngambilnya berasnya yang lebih baik. Nggak mau lagi beras medium dan saat ini ketersediaan beras premium di PIBC mencapai lebih dari 80%. Sedangkan beras medium di bawah 15%,” paparnya.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan perseroan siap memenuhi permintaan PIBC untuk menambah stok beras medium sebagai upaya mengendalikan harga. Hingga kemarin, Perum Bulog melaporkan stok beras yang saat ini tersedia jumlahnya 2,7 juta ton.
”Stok kita sangat banyak, dan kita operasi pasar setiap hari. Saya berharap malah tiap hari bisa diserap 15.000 ton, untuk stabilisasi harga. Ternyata memang serapannya kecil. Kita cek di lapangan hari ini stok beras begitu banyak,” kata Buwas.