Pasokan Melimpah tapi Harga Beras Medium Naik, Kok Bisa?

Koran SINDO, Jurnalis
Jum'at 09 November 2018 11:14 WIB
Industri Harga Beras (Foto: Koran Sindo)
Share :

Buwas menjelaskan, program perubahan pola tanam Kementan membuat musim panen menjadi lebih cepat. Se hingga lebih menjamin ketersediaan beras. ”Yaitu mulai Januari-Februari sudah mulai ada panen. Ini saya sampaikan supaya masyarakat tak usah takut tak usah ragu tak usah khawatir, kalau beras itu kurang,” tegas Buwas.

Mentan Amran Sulaiman memastikan hingga saat ini stok pangan masih cukup aman dan juga harga masih terkendali. Hal ini untuk mengantisipasi meningkatnya kebutuhan masyarakat menjelang libur akhir tahun. ”Alhamdulillah semua posisi stabil.

Tidak ada alasan (harga naik). Maaf jangan lagi dibawa ke ranah politik. Ini pangan kita stabil, harga ayam hanya Rp27.000 per kg, telur Rp22.000 per kg. Kami cek langsung dengan tim lengkap,” ujar Amran.

Menurutnya, tinjauan lapangan ini dilakukan sebagai upaya memonitor stabilisasi pasokan dan harga beras di pasar umum. Hal ini mengingat harga beras dan komoditas pangan lainnya seperti ayam dan telur biasanya menjadi penyumbang inflasi.

”Kami sudah cek langsung di Pasar Kramat Jati dan PIBC. Untuk masalah beras, pasokan cukup dari Food Station. Stoknya 50.000 ton di PIBC,” katanya. Amran menambahkan, selama dua hingga tiga tahun terakhir ini harga komoditas pangan terpantau stabil, terutama pada hari-hari besar keagamaan.

Inflasi bahan makanan sepanjang 2017 lalu tercatat sebesar 1,26% atau turun 88,9% dibandingkan pada 2013 yang sebesar 11,35%. ”Jadi kenaikan harga beras medium belakangan ini di tengah kondisi stok beras yang cukup merupakan sebagai sebuah anomali,” tegasnya.

Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengungkapkan mengenai anomali harga beras medium yang naik saat pasokan beras mencukupi, disebabkan ada yang mengubah spesifikasi beras dari medium menjadi premium.

”Ini menjadi tugas saya sebagai satgas pangan untuk melakukan pengawasan. Kita akan lakukan cek di lapangan dan melakukan uji laboratorium juga atas kualitas beras yang ada di lapangan,” ujarnya.

Menurutnya, hal ini penting untuk dilakukan agar masyarakat membeli beras sesuai dengan kriterianya, baik medium maupun premium. Sehingga ke depannya tidak ada lagi konsumen yang dirugikan.

(Heru Febrianto)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya