SOLO - Bank Indonesia (BI) menyatakan ekonomi global, saat ini tumbuh melandai dan tidak seimbang. Di mana, melandainya pertumbuhan ekonomi global itu, dipengaruhi oleh melambat pertumbuhan ekonomi negara maju, serta beberapa negara emerging market (EM).
"Perlambatan tersebut, juga disertai dengan divergensi yang semakin melebar antar negara," ujar Deputi Bank Indonesia Dody Budi Waluyo di Solo, Sabtu (17/11/2018).
Baca Juga: BI: Ketidakpastian Pasar Keuangan Global Masih Tinggi
Dia menjelaskan, bahwa The Fed diperkirakan masih akan melanjutkan normalisasi kebijakan moneter secara gradual. Sedangkan Eropa, mengambil kebijakan normalisasi berlanjutnya pengurangan pembelian asset keuangan, mempertimbangkan bahwa indikator ekonomi dalam negeri yang masih melambat.
"Kebijakan pada negara tersebut, mempengaruhi ketidakpastian di ekonomi global yang masih tinggi, dan berdampak pada peningkatan risiko, serta berlanjutnya outflow dari negara emerging market (EM)," jelasnya.
Dia menambahkan, pengetatan kebijakan moneter berbagai negara berlanjut. Seperti masih tingginya risiko ketidakpastian ekonomi global memicu harmonisasi kebijakan moneter dengan menaikkan suku bunga kebijakan untuk menarik modal.