"Perdagangan dunia dan harga komoditas cenderung melambat, volume perdagangan dan harga komoditas melambat, sejalan dengan melambatnya pertumbuhan ekonomi global dan masih tingginya risiko trade war. Harga minyak juga menurun dengan sejalan dengan pelonggaran sanksi Amerika Serikat (AS), terhadap negara Iran dan meningkatnya pasokan," ungkapnya.
Baca Juga: Jusuf Kalla Ajak Pengusaha Bersatu Dorong Perekonomian Negara Islam
Sebelumnya, di tengah tren perlambatan ekonomi dunia, pada triwulan III 2018 tumbuh cukup kuat, sebesar 5,17% (yoy), didukung permintaan domestik.
"Permintaan domestik tumbuh 6,40% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan II 2018 sebesar 6,35% (yoy)," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)