Risiko Kelola Migas Lepas Pantai, Satu Sumur Rp1,5 Triliun Belum Tentu Ada Isinya

Jamilah, Jurnalis
Selasa 20 November 2018 10:13 WIB
Foto: Wamen ESDM Arcandra Tahar (Okezone)
Share :

JAKARTA - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar menyebutkan, untuk pengelolaan migas lepas pantai dibutuhkan sekitar USD15 - USD20 juta untuk eksplorasi di shallow water. Sedangkan untuk deep water, satu sumurnya bisa mencapai USD100 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.

"Satu sumur (deep water) bisa Rp1,5 triliun, untuk dapat minyaknya belum tentu. Misalnya kita sudah berinvestasi untuk 4 sumur, berarti Rp6 triliun, kalau tidak ketemu minyaknya, tidak akan kembali Rp6 triliun itu," jelas Arcandra yang dilansir dari website ESDM, Jakarta, Selasa (20/11/2018).

Baca Juga: Oktober Alami Defisit Perdagangan, Penyebabnya Kenaikan Impor Migas

Arcandra mengungkapkan, hal seperti inilah yang harus dapat dipahami oleh setiap mahasiswa. Bahwa ini bukan permasalahan bangsa kita tidak mampu mengelolanya, melainkan karena dalam pengelolaan sumber daya alam tidak semua berujung pada kesuksesan, ada resiko disitu.

"Dan kita juga harus mengakui adanya gap yang cukup besar baik dari sisi human resources, teknologi dan juga pendanaan yang dimiliki," lanjutnya.

Terkait human resources, Arcandra mengatakan bahwa sebenarnya kita mampu mempersempit gap tersebut. Salah satu caranya adalah dengan belajar dari orang yang memang mampu dan terbukti keahliannya dalam mengelola sumber daya alam.

"Kalau mau menutup gap dari human resources, bukan mengatakan kalau asing tidak boleh masuk. Kita harus terbuka kepada investasi yang masuk sehingga kita bisa belajar untuk mengelola pengelolaan sumber daya alam,” kata Arcandra.

Baca Juga: Gas Alam Jadi Sumber Energi Terbesar Kedua Dunia pada 2030

Mahasiswa, sebagai salah satu human resources yang dimiliki Indonesia pun dituntut mampu meningkatkan kompetensi diri, sehingga dapat menjadi human capital yang tidak kalah dari bangsa asing.

"Menjadi human capital artinya kita harus punya kompetensi. Seseorang disebut kompeten apabila memenuhi tiga pilar, yaitu ilmu, skill dan experience," tegas Arcandra.

Lebih lanjut Arcandra mengibaratkan human capital yang kita butuhkan saat ini adalah human capital dengan kualitas sekelas pembalap formula one dalam kejuaraan internasional. "Artinya, dalam pengelolaan sumber daya alam, kita harus dapat bersaing dengan investor - investor asing," tegasnya.

 

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya