Dan terakhir memasuki abad ke-21, kini dunia memasuki industri keempat atau yang biasa disebut industri berbasis digital. Lewat revolusi industri 4.0, memunculkan banyak fenomena baru termasuk disruption teknologi.
Baca Juga: Hari Nasional Statistik, Kecuk: Data di Website BPS Level Kedua di Asia
Istilah tersebut muncul menyusul munculnya model-model bisnis baru yang mulai menggusur keberadaan bisnis lama. Salah satu contohnya adalah Go-Jek hingga Grab yang menyediakan jasa transportasi lewat aplikasi.
Selain itu, merebaknya situs-situs dan aplikasi e-commerce juga membuat bisnis-bisnis ritel mulai berguguran. Sebab kini dengan industri 4.0, siapapun tidak perlu lagi menyediakan lapak untuk membuat usaha apapun.
"Ini (industri 4.0) menimbulkan fenomena baru, disebut disruption, membuat lahirnya model bisnis baru. Dulu tidak terpikir bisa pesan makanan lewat Go-Food. Lalu berjualan tidak perlu lagi membuka toko dan sebagainya," jelasnya.
(Dani Jumadil Akhir)