“Tinggal di kota di mana akses ke pencahayaan diperoleh hanya dengan sekali klik, sering membuat kita menganggap pencahayaan sebagai hal yang sepele. Kita gagal untuk menyadari bahwa ada orang lain yang masih hidup dalam kegelapan karena tinggal di daerah terpencil atau tidak mampu membeli listrik,” kata dia.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tidak Akan Naikkan Tarif Listrik hingga Akhir 2019
Selama program berjalan, dari 2017 hingga 2018, Signify mendistribusikan hampir 1.200 Philips Solar Lighting Systems bagi sekitar 20 desa terpencil, dengan jumlah populasi gabungan lebih dari 15.000 orang yang memperoleh manfaat dari desa-desa yang kini lebih terang.
Dia bercerita, tiga bulan setelah perusahaan mendistribusikan lebih dari 500 Philips Solar Lighting Systems ke lima desa dan tiga dusun di Kalimantan Tengah, dengan populasi gabungan sebanyak 8.000 orang, setiap keluarga mampu menghemat rata-rata Rp204.000 per bulan yang sebelumnya digunakan untuk membeli bahan bakar atau minyak tanah.
Sekira tiga perempat dari penduduk (76%) mengungkapkan bahwa mereka melakukan setidaknya satu aktivitas baru di malam hari berkat penggunaan pencahayaan tenaga surya di rumah. Selain itu, terdapat penurunan laporan masalah pernapasan (oleh 13% penduduk) dan iritasi mata (4% dari penduduk).
(Feby Novalius)