JAKARTA - PT Astratel Nusantara (Astra Infra), anak usaha PT Astra International Tbk yang bergerak di bidang pengembangan infrastruktur menargetkan, pembangunan jalan tol sepanjang 500 kilometer (km) sampai tahun 2019. Di mana saat ini baru 335 km.
Presiden Direktur Astra Tol Nusantara Djap Tet Fa mengatakan, untuk bisa mengejar target tersebut, pihaknya akan melihat kesempatan tol mana yang akan dibangun maupun diakuisisi.
"Kedua tol itu memberikan kami nilai tambah. Jadi saat ini tim bisnis development kami masih terus berkomunikasi dengan beberpa pihak dan melihat kembali ruas tol mana yang kira-kira positif buat kami," ujarnya di Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Baca Juga: Fakta 3 Jalan Tol Siap Beroperasi, Sragen-Ngawi Dipatok Rp1.000/Km
Dia menjelaskan, bahwa kalau dilihat dari enam jalan tol yang dimilikinya ada beberapa tahapan yang masuk, pertama kali masuk memang tol yang sudah operasi, Tangerang-Merak.
"Kami masuk yang sudah istilahnya brown field, kedua kami juga ada jalan tol yang kami masuk mulai dari land acquisition dan juga konstruksi. Jadi sebetulnya kami memiliki pengalaman dalam bisnis jalan tol dalam tiga tahapan itu. Mulai dari land akusisi (contoh Kunciran-Serpong), kemudian konstruksi dan diharapkan tahun depan kami mulai operasi," ungkapnya.
Baca Juga: Siap Dioperasikan, Tarif Tol Sragen-Ngawi Dipatok Rp1.000 per Km
Dia menambahkan, tidak tertutup kemungkinan masuk ke tahap yang mana. Tapi pihaknya melihat aset per aset. "Jadi kami tidak mengatakan mesti masuk yang sudah beroperasi saja. Kami melihat aset tersebut beneftinya kepada kami bagaimana," ungkapnya.
Dia menyatakan, pihaknya saat ini fokus pada jalan tol Trans Jawa. "Seperti yang kami sampaikan saat ini kami masih fokus di Trans Jawa," pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)