Persiapan SDM Indonesia Hadapi Ekonomi Digital

Rany Fauziah, Jurnalis
Jum'at 30 November 2018 16:00 WIB
Ilustrasi: Foto Shutterstock
Share :

BANDUNG – Pengguna ponsel pintar saat ini sangat mewabah di Indonesia dengan jumlah pengguna ponsel menembus angka 67%. Sehingga Indonesia bisa menjanjikan bagi ekonomi digital dan teknologi disruptif, untuk mengembangkan SDM Indonesia agar bisa bersaing.

Dilansir dari laman Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Kamis (29/11/2018), fakta tersebut juga didukung dengan jumlah pengguna perangkat seluler yang mencapai 177,9 juta penduduk dan pengguna media sosial (medsos) seluler aktif sebesar 120 juta penduduk.

Hal itu dapat dilihat dari total populasi Indonesia sebesar 265,4 juta penduduk yang 50 persennya yaitu 132,7 juta penduduk sudah menggunakan internet.

"Dengan program digital talent yaitu program pelatihan dengan tema teknologi digital yang berkembang saat ini. Pada 2018 ini, terdapat berbagai tema pelatihan dan akan bertambah lebih banyak di 2019,” katanya. Digital talent ini diharapkan bisa turut membantu Indonesia agar bisa bersaing di era digital,” kata Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail.

 Baca Juga: OJK: Kualitas SDM Masih Jadi Pekerjaan Rumah di Era Industri 4.0

Ismail memaparkan bahwa jumlah pengguna ponsel tembus 67%. Selain itu dari hasil riset Google dan Tamasek 2018, diprediksi market size ekonomi digital Indonesia mencapai USD100 miliar pada tahun 2025.

Ismail menyatakan Indonesia mempunyai tantangan untuk menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Saat ini, hampir sebagian aplikasi yang menghiasi ponsel pintar kita merupakan aplikasi dari luar.

“Dengan potensi yang ada mengenai ekonomi digital dan teknologi disruptif, akan juga terdapat tantangan lain yaitu bergesernya lapangan pekerjaan di masa depan,” kata Ismail.

Menurut Dirjen SDPPI terjadi karena kehadiran teknologi dan era industri 4.0 yang memiliki inovasi membantu menciptakan pasar baru, mengganggu atau merusak pasar yang sudah ada, dan pada akhirnya menggantikan teknologi terdahulu tersebut atau disebut dengan karakter disruptif.

“Pekerjaan di sektor produksi akan tergantikan oleh teknologi seperti robot, namun begitu akan ada juga lapangan-lapangan pekerjaan baru yang dibutuhkan terutama di sektor teknologi informasi,” tambah Ismail.

 Baca Juga: Jabar Bikin Kajian Kelola Ekonomi Digital, Ini Alasannya

Dengan adanya pergeseran itu, Indonesia harus siap untuk menghadapi perubahan dan pemerintah mau tidak mau harus turut serta. Menurut Dirjen Ismail, saat ini Kementerian Kominfo tengah menyiapkan SDM Indonesia agar bisa bersaing.

Dirjen SDPPI memberikan arahan kepada mahasiswa agar tidak hanya menguasai core compentencies saja, namun juga soft skills dan wawasan holistik.

Dalam pandangan Ismail, soft skills bisa berupa keterampilan yang dapat diperoleh dari berbagai kesempatan, mulai dari berorganisasi, mengikuti berbagai diskusi dan seminar, dan kegiatan lain. Sedangkan wawasan holistik merupakan hal yang mutlak bagi mahasiswa saat ini agar kelak di dunia kerja bisa memberikan solusi yang nyata dan membuat juga perbedaan.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya