Menteri Basuki Cerita Soal Pembangunan Tol Trans Jawa ke Generasi Milenials

Jamilah, Jurnalis
Senin 10 Desember 2018 13:55 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Foto: Okezone
Share :

SURABAYA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan infrastruktur pada dasarnya dilakukan untuk memperoleh layanan infrastruktur yang lengkap dan berkualitas.

"Pada masa lalu infrastruktur dibangun untuk memenuhi kebutuhan dasar, namun kini infrastruktur dibangun untuk meningkatkan daya saing kita," tegas Menteri Basuki yang dikutip dari Kementerian PUPR, Jakarta, Senin(10/12/2018).

Indonesia tertinggal dibandingkan negara tetangga sehingga pembangunan infrastruktur dikerjakan dengan masif di berbagai wilayah dengan langgam “rock n roll”.

Baca Juga: Setahun Dibuka, Tol Jombang-Mojokerto Sepi Peminat

Pembangunan infrastruktur yang menjadi program prioritas Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla ke depannya juga akan menjadi modal bagi generasi muda atau milenial untuk lebih berdaya saing. Generasi milenial akan jadi penentu masa depan Indonesia Emas 2045.

“Misalnya, tersambungnya Tol Trans Jawa akan memperlancar jalur logistik. Sehingga vendor di Sidoarjo tidak perlu mendirikan pabrik di Karawang supaya bisa dekat dengan pabrik utama,” kata Menteri Basuki yang menjadi salah satu pembicara dihadapan sekitar 500 milenial pada acara Milenials Festival di Surabaya Town Square.

Menghadapi persaingan global, Menteri Basuki berpesan kepada milenial untuk bersikap “militan” dengan apa yang dikerjakan. “Keras menempa diri, kalau tidak dunia yang akan keras kepada kalian. Selain itu, saya ingatkan juga bahwa smart is a must, but not sufficient. Kita juga harus memiliki akhlakul karimah. Baru itu top,” ujar Menteri Basuki.

Menteri Basuki juga mengatakan generasi milenial perlu mengetahui bahwa infrastruktur juga mempersatukan Indonesia, terutama dari sisi konektivitas. Pada kurun 2015 hingga 2018, telah dibangun sepanjang 3.432 Km jalan baru, seperti perbatasan Kalimantan, Papua dan NTT yang melebihi target 2.650 Km hingga 2019. Kemudian telah dibangun jembatan dengan total panjang 39.798 meter melebihi target 29.859 yang semula akan diselesaikan tahun 2019.

“Kementerian PUPR juga membangun 164 buah jembatan gantung tahun 2018 dan masih diperlukan ratusan jembatan gantung lagi agar tidak ada lagi jembatan “indiana jones” di Indonesia,” tegas Menteri Basuki.

Untuk mendukung ketahanan pangan dan air nasional, telah rampung 17 bendungan dari target 65 bendungan hingga 2019, dan 949 bendungan telah selesai dibangun.

Baca Juga: 4 Tol Ini Siap Diresmikan dan Gratis hingga Tahun Baru

Selain itu juga dibangun sarana dan prasarana air bersih dan sanitasi termasuk melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) salah satunya SPAM Umbulan yang akan mensuplai air bagi masyarakat Jawa Timur yakni di Surabaya, Sidoarjo, Pasuruan, Gresik dan sekitarnya.

Penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dilakukan bekerjasama dengan stakeholder lain seperti asosiasi pengembang, Pemda, dan perbankan dalam Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan sejak tahun 2015. Progresnya setiap tahun meningkat, dimana untuk tahun 2018 mencapai diatas satu juta rumah yakni sebesar 1.041.323 unit.

Pembicara lainnya yang hadir adalah Seniman Agan Harahap dan Social Media Influencer Surabaya Dewa Hoya. Usai paparan, milenial diajak bernyanyi dengan diiringi gebukan drum Menteri Basuki.

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki yakni Dirjen Bina Marga Sugiyartanto, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan (BBPJN) 8 I Ketut Darmawahana, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Saroni dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya