“Industri kreatif di dalam negeri mampu memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian. Karena itu, kami terus melakukan peningkatan daya saingnya agar semakin kompetitif di kancah domestik hingga global, bahkan siap memasuki era ekonomi digital,” ujar Menperin.
Dia menambahkan, salah satu cara lain untuk mendongkrak pertumbuhan industri adalah melalui program One Village One Product (OVOP). Airlangga berharap nantinya tiap daerah memiliki keunggulan kompetitif masing-masing dengan memiliki produk barang yang khas.
Dia melanjutkan sektor usaha rintisan (startup) di era ekonomi digital dan para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) perlu memanfaatkan teknologi manufaktur terkini dan peluang e-commerce.
Industri kreatif Indonesia pada tahun 2015 menyumbang sebesar Rp852 triliun, sedangkan pada 2016 mencapai Rp923 triliun dan bertambah menjadi Rp990 triliun di 2017. Tahun 2018 diproyeksi tembus hingga Rp 1.000 triliun.