"Sektor lain, migas dan non migas harus perhatikan kemampuan industri dalam negeri untuk hasilkan subtitusi," ucapnya.
Baca Juga: BPS: Impor November 2018 USD16,88 Miliar, Turun 4,47%
Mengenai neraca perdagangan secara keseluruhan, menurut Sri Mulyani, masih ada tekanan dari ekonomi global khususnya yang terkait dengan trade war alias perang dagang. Sebab menurutnya, meskipun saat ini perang dagang Amerika Serikat dengan China sedikit mereda namun masih dalam kondisi ketidakpastian.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat defisit neraca perdagangan bulan November sebesar USD2,05 miliar, melebar dari defisit USD1,8 miliar di bulan Oktober. Ekspor Indonesia November 2018 mencapai USD14,83 miliar, sementara impor mencapai USD16,88 miliar.
"Namun kami juga memahami dinamika globalnya sedang sangat tinggi atau tidak pasti," ucapnya.
(Dani Jumadil Akhir)