Pengembangan industri halal di Indonesia, kata dia, membutuhkan adanya keamanan, kenyamanan, dan kepercayaan konsumen, yang dapat diperoleh melalui adanya sertifikasi halal bagi produk-produk UMKM. Karena itu, para pelaku UMKM berbasis syariah perlu memperhatikan penggunaan bahan baku untuk berproduksi sehingga bisa diyakini konsis tensi kehalalannya. Pasalnya, kehalalan sebuah produk tidak hanya didukung oleh pemilihan bahan, tapi juga proses dan mekanisme produksi dari hulu ke hilir. Pelaksanaan prosedur yang baik diharapkan dapat memperkuat bisnis industri halal UMKM Indonesia sehingga semakin meningkat dan berkembang hingga ke taraf global.
Mengingat kontribusinya bagi penguatan pertumbuhan ekonomi nasional, menurut Yunita, Bank Indonesia berkomitmen terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Untuk itu, Bank Indo nesia akan berkoordinasi dan bersinergi dengan lembaga terkait untuk dukung pengembangan ekonomi syariah di berbagai sektor, termasuk pengembangan UMKM berbasis syariah. Langkah BI terus mendorong UMKM berbasis syariah dilakukan dengan pembinaanpembinaan mulai dari sektor hulu ke hilir, seperti menjaga kualitas barang masuk, pengolahan, proses pengemasan, hingga pemasarannya.
“Pada gilirannya pengem bangan kewirausahaan berbasis syariah diharapkan bisa mendukung sektor UMKM secara keseluruhan dan mampu memberikan kontribusi be sar terhadap ekonomi Indonesia,” ungkapnya.
(Kunthi Fahmar Sandy)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)