JAKARTA - Potensi ekonomi Batam tidak mampu tergarap maksimal menyusul permasalahan dalam Badan Pengusahaan (BP Batam). Ketika sebelumnya Batam pernah jadi rujukan studi banding China, namun kini tidak berkontribusi besar terhadap ekonomi Indonesia.
Menurut ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati hal tersebut, akibat masalah pengelolaan Batam yang masih menjadi polemik.
Baca Juga: BP Batam Tak Jadi Bubar, Ini Penjelasan Menko Darmin
Apalagi pengelolaan BP Batam kini diserahkan ke Pemerintah Kota (Pemkot) yang mana seharusnya pemerintah pusat mengelola Batam menjadi ekonomi khusus.
"Harus kita runut lagi adalah mengapa Batam yang dulu sempat berhasil dan menjadi rujukan studi banding bahkan untuk Schenzen, kok kini malah mblesek atau nyungsep," ujar Ekonom Indef Sri Hartati dalam talkshow Polemik Trijaya bertajuk 'Batam, Mau Diapain?' di Jakarta, Sabtu (22/12/2018).