JAKARTA – Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di pembukaan pagi ini. Rupiah berada di level Rp14.400 per USD.
Dilansir dari Bloomberg Dollar Index, Kamis (3/1/2019) pukul 9.33 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange dibuka melemah 34 poin atau 0,24% ke level Rp14.491,50 per USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.450.500per USD – Rp14.491,50 per USD.
Sementara itu, YahooFinance mencatat Rupiah melemah 24 poin atau 0,166% ke Rp14.485 per USD. Dalam pantauan YahooFinance, Rupiah bergerak di kisaran Rp14.430 per USD – Rp14.485 per USD.
Baca Juga: Awal 2019, Rupiah Masih Terlalu Murah
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan meski masih terlalu murah, ruang penguatan untuk mata uang Garuda cukup terbuka, terutama karena berkuranganya potensi dana keluar setelah sinyalemen Bank Sentral AS Federal Reserve yang memotong perkiraan frekuensi kenaikan suku bunganya tahun ini.
Di akhir 2018 lalu, BI memperkirakan The Federal Reserve akan menaikkan suku bunganya menjadi hanya dua kali dari perkiraan sebelumnya sebanyak tiga kali.
Selain itu, sebagai otoritas moneter, Perry berjanji akan mengoptimalkan langkah stabilisasi pasar tahun ini dengan berbagai instrumen seperti intervensi yang terukur, barter valas (swap), maupun Domestik- NDF (DNDF).
"Dua faktor lainnya untuk penguatan Rupiah adalah kredibilitas kebijakan yang ditempuh oleh BI, maupun pemerintah, dan defisit transaksi berjalan yang lebih rendah," kata Perry.
Baca Juga: 4 Faktor Ini Bikin Rupiah Lebih Perkasa di Tahun Politik
Di 2019, BI mengklaim optimistis bahwa defisit transaksi berjalan Indonesia akan menurun menjadi 2,5% Produk Domestik Bruto (PDB) dari kisaran tiga persen PDB di 2018.
Sepanjang 2018, ketika tekanan eksternal sedang tinggi menerpa pasar keuangan Indonesia, rupiah terdepresiasi 5,9%, dengan tingkat volatilitas 8%.
(Feby Novalius)