3 Bulan Nilai Apple Hilang Rp6.456 Triliun

Koran SINDO, Jurnalis
Minggu 06 Januari 2019 11:14 WIB
Ilustrasi: Foto Koran Sindo
Share :

SAN FRANSISCO – Perusahaan teknologi Apple Inc mengambil langkah tidak biasa dengan memangkas perkiraan penjualan pada kuartal pertama 2019. Ini merupakan imbas dari tergerusnya nilai pasar Apple dalam tiga bulan terakhir.

Pada kurun Oktober-Desember 2018 nilai pasar Apple anjlok 38% atau USD445,25 miliar atau setara Rp6.456 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS/USD).

Sebelumnya pada awal Oktober lalu, nilai pasar perusahaan yang didirikan Steve Jobs itu mencapai rekor tertinggi, yakni USD1.120 miliar (sekitar Rp16.240 triliun). Namun pada Kamis (4/1) nilai pasar Apple turun menjadi USD674,75 miliar.

Kendati turun signifikan, nilai pasar Apple masih dua kali lebih besar bila dibandingkan dengan nilai pasar perusahaan yang sudah berdiri lebih lama seperti Wells Fargo. Kapitalisasi pasar Apple juga tiga kali lebih besar daripada kapitalisasi McDonalds dan lima kali lebih besar ketimbang kapitalisasi Costco.

 Baca Juga: Apple Jadi Korban Perang Dagang AS-China

Revisi perkiraan laba Apple diakui oleh Chief Executive Apple Tim Cook sebagai akibat dari melambatnya penjualan iPhone di China yang perekonomiannya terdampak perang dagang dengan Amerika Serikat (AS). Pernyataan Cook itu menyebabkan saham Apple jatuh hanya dalam hitungan jam.

Para pemasok dilanda kecemasan karena menganggap produsen iPhone itu sedang dilanda masalah serius di pasar global. Pendapatan Apple juga jatuh pada kuartal keempat 2018. Hal itu menunjukkan ekonomi China memberikan dampak yang sangat tajam dan besar terhadap perusahaan AS.

“Meski kami mengantisipasi beberapa tantangan di pasar utama yang sedang berkembang, kami tidak sadar dengan guncangan deselerasi ekonomi di China,” ujar Cook dalam surat kepada investor seperti dikutip Reuters.

 Baca Juga: Saham Apple Anjlok, Warren Buffet Rugi Rp40,6 Triliun

Apple saat ini berada dalam posisi sulit di China yang menjadi pasar penjualan utama dan tempat produksi teraktif. Maklum China berkontribusi sekitar 15% dari total penjualan Apple di seluruh dunia.

Sejak Chief Financial Officer Huawei Technologies Co Ltd ditangkap di Kanada pada akhir tahun lalu atas permintaan Amerika Serikat (AS), sentimen negatif muncul dari konsumen China. Mereka mulai menjauh dari produk Apple.

Bahkan, sebelum itu, Apple secara bertahap mengalami penurunan jumlah penjualan mengingat produk Huawei lebih diminati di China. Cook menegaskan kepada CNBC bahwa produk Apple tidak didiskriminasi oleh Pemerintah China dan mendapat ruang kebebasan yang sama dengan para pesaingnya.

 Baca Juga: Kekayaan Warren Buffet Tergerus USD4,3 Miliar Akibat Anjloknya Saham Apple

Namun masyarakat China tidak memiliki keinginan yang tinggi untuk membeli iPhone karena dianggap terlalu identik dengan AS yang terkenal agresif. “Isu yang lebih besar ialah melambatnya ekonomi China dan ketegangan hubungan dagang antara China dan AS membuat kami semakin tergencet,” kata Cook.

Selain itu, menurut para ahli, harga produk Apple tiga kali lebih mahal daripada produk lain. “Saya pikir Apple perlu melakukan penyesuaian harga,” ujar Kiranjeet Kaur dari firma riset IDC. Pasar smartphone di China mengalami penurunan tajam.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya