Sebab, bila transaksi DNDF ini terus berkembang terang dua dan banyak digunakan untuk hedging maka akan membantu men smoothing pembelian valas di dalam negeri, sehingga Rupiah bisa lebih stabil. Penguatan rupiah terjadi di tengah optimisme yang mewarnai pasar keuangan global atas prospek hasil negosiasi kesepakatan sengketa dagang AS dan China serta perubahan sikap Chairman FOMC The Fed atas laju suku bunga AS ke depan.
Baca Juga: Makin Perkasa, Rupiah Menguat 1% ke Rp14.105/USD
The Fed menyiratkan akan lebih fleksibel dan bakal menunggu perkembangan data ekonomi, serta siap melakukan perubahan dalam kebijakan suku bunga ke depan. Selain itu, bank sentral AS mulai melunak atas rencana proses penarikan likuiditas dari sistem keuangan. (Rina Anggraeni-Sindonews)
(Feby Novalius)