"Selain itu (di 2019) adanya prospek ekonomi yang lebih baik dan stabilitas yang terjaga, juga defisit transaksi berjalan yang menurun (turut mendorong kepercayaan investor global)," jelasnya.
Baca Juga: BI: Investasi Dorong Pertumbuhan Kinerja Industri Pengolahan
Di sisi lain, premi risiko berinvestasi di Indonesia juga semakin rendah. Salah satunya terlihat dari spread atau selisih suku bunga obligasi global pemerintah dengan suku bunga US Treasury yang sekarang turun menjadi 124,1 dari pekan lalu sebesar 126,3.
"Kepercayaan itu terlihat juga dengan perbaikan indikator premi risiko, yang bisa salah satu indikatornya disebut credit default swap atau selisih antara suku bunga obligasi globalnya pemerintah dengan suku bunga obligasinya pemerintah AS," paparnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)