"Bisa dibandingkan dengan kondisi saat ini. Bahwa harus diakui penduduk Indonesia mencapai 260 juta lebih, tapi kita bisa memenuhi kebutuhan mereka, bahkan ekspor kita meningkat 29%. Kemudian PDB (Produk Domestik Bruto) dari tahun 2013 sampai 2018 mencapai Rp400 Triliun lebih," katanya.
Begitu juga dengan kebutuhan jagung. Kata Amran, impor jagung pada tahun 2014 mencapai 3,5 juta atau setara dengan 10 triliun. Selanjutnya pemerintah menyetop akses impor secara mendadak. Tak lama kemudian, pemerintah berhasil membalikkan keadaan dengan mengekspor 380.000 ton pada tahun 2017 dan 2018.
"Di saat yang sama kita impor 130.000 ton karena ulah beberapa perusahaan yang mengakibatkan peternak kecil berteriak. Di situlah kita putuskan impor untuk menyelamatkan peternak 2,5 juta," kata dia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)