JAKARTA – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan, prospek BI 7-day reverse repo rate dan Fed Rate yang kini lebih dovish mengindikasikan terbatasnya kenaikan bunga simpanan rupiah dan valas ke depan.
Meski demikian, kondisi spesifik likuiditas di tiap kelompok bank bisa berimplikasi pada pergerakan suku bunga yang tidak seragam.
Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS Dody Arifianto mengatakan, rata-rata bunga deposito rupiah bank bench mark LPS pada akhir Desember 2018 mencapai 6,15% yang naik 10 bps dari posisi akhir bulan sebelumnya.
“Hal sama terjadi pada rata-rata suku bunga minimum yang naik 4 bps ke posisi 4,99% dan suku bunga maksimum yang meningkat 16 bps menjadi 7,31%,” ujar Dody di Jakarta.
Baca Juga: Perbankan Diminta Tak 'Lebay' Respons Kenaikan Suku Bunga