JAKARTA -Bank Indonesia (BI) perlu menahan suku bunga acuannya di 6,00% pada Januari 2024. Hal ini disampaikan Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky. Menurutnya saran ini diberikan atas dasar beberapa bahan pertimbangan.
Pertama, tingkat inflasi tercatat sebesar 2,61% yoy di Desember, inflasi Indonesia sepanjang 2023 menunjukkan tren penurunan dan ada dalam kisaran target BI. Hal itu juga karena berhasilnya pemerintah meredam risiko El-Nino.
"Dengan berhasilnya usaha Pemerintah dalam meredam risiko El-Nino pada pasokan pangan melalui kombinasi kebijakan impor dan usaha stabilisasi melalui GNPIP, inflasi di Desember melambat ke 2,61% (y.o.y)," ujar Riefky dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (17/1/2024).
Secara keseluruhan, inflasi Indonesia selama 2023 menunjukkan tren penurunan dan mampu dijaga dalam kisaran target BI. Memasuki 2024, ada dua perubahan utama dalam aspek inflasi domestik.
Pertama, pengukuran Indeks Harga Konsumen akan menggunakan basis baru tahun 2022 dengan beberapa perubahan, termasuk perluasan cakupan dari 90 ke 150 daerah, pembaruan bobot komponen harga, tambahan perhitungan yang memasukan aktivitas ekonomi digital, dan penyesuaian pola konsumsi pasca pandemi Covid-19. Kedua, BI akan menyesuaikan kisaran target inflasi dari 2%-4% ke 2,5%-3,5%.