Pada perdagangan sebelumnya, Wall Street lesu karena kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan global setelah prospek ekonomi suram dari Dana Moneter Internasional. Tanda-tanda penurunan lebih lanjut setelah pertumbuhan ekonomi China juga menurun.
Meski demikian, indeks acuan S&P 500 naik sekitar 10% dari rekor penutupan tertinggi pada 20 September.
Harga minyak naik hampir 1% di tengah optimisme atas Jepang dan China mengambil langkah-langkah stimulus fiskal untuk membendung perlambatan ekonomi.
Baca Juga: Wall Street Lesu Usai IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Dunia