Baca Juga: Waskita Beton Bukukan Kontrak Baru Rp6,51 Triliun
Selain itu, perseroan juga menargetkan nilai kontrak baru sebesar Rp10,39 triliun baik dari proyek internal maupun eksternal. Direktur Utama WSBP, Jarot Subana pernah bilang, pada Januari 2019 ada potensi nilai kontrak baru sekitar Rp 2 triliun yang berasal dari pekerjaan tambahan proyek jalan tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar (KLBM), Cibitung-Cilincing, Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi), dan proyek lainnya.
Menurut research associate MNC Sekuritas, Muhammad Rudy Setiawan dalam risetnya mengemukakan saham WSBP dinilai relatif aman sebagai instrumen investasi, seiring strategi perseroan untuk mengurangi proyek "turn key" guna menghindari kas operasional negatif."Aksi ini akan menjadi sentimen positif bagi perseroan ke depan. Kebijakan tersebut juga akan membuat kinerja keuangan dan pergerakan harga saham WSBP lebih baik ke depan," katanya.
Dia menambahkan keinginan manajemen WSBP untuk menerapkan integrasi bisnis mulai dari hulu ke hilir juga akan berdampak terhadap kenaikan margin keuntungan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, dirinya memproyeksikan laba bersih Waskita Beton meningkat menjadi Rp1,39 triliun pada 2019 dibandingkan target 2018 yang sebesar Rp1,2 triliun, dan perolehan tahun 2017 yang sebesar Rp1 triliun.
(Feby Novalius)