Managing Director Political Economy and Policy Studies Anthony Budiawan menuturkan, defisit neraca perdagangan saja sudah mencatatkan rekor terburuk sehingga membuat investor pesimistis dengan kondisi ekonomi Tanah Air.
Sementara itu, pemerintah mengantisipasi risiko-risiko yang ada dan memperkuat fundamental ekonomi guna menopang kondisi perekonomian nasional 2019. Salah satunya penguatan posisi transaksi berjalan tetap akan memperoleh perhatian yang besar tahun ini.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memprediksi, defisit CAD masih bisa di bawah 3% didorong harga komoditas dan nilai tukar rupiah.”Selama penurunan harga komoditas dan Rupiah harusnya bisa 2% sampai 2,5%. CAD masih manageable bagi Indonesia,” imbuh dia.
Menurut Bambang, Indonesia sudah harus tidak bergantung lagi terhadap barang komoditas sehingga bisa beralih ke produk berbasis manufaktur. ”Ya, intinya harus mulai tinggalkan ketergantungan ke komoditas. Dorong produk manufaktur,” pungkas dia. (Kunthi Fahmar Sandy)
(Dani Jumadil Akhir)